Perselisihan, Gempa, Tanda-Tanda Kiamat dan Kehadiran Imam Mahdi
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بِسۡـــــــــمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡـمَـٰنِ ٱلرَّحِـــــــيم
ٍ
اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ
وَلاَ عُدْوَانَ إِلاَّ عَلَى الظَّالِمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ
عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى ءَالِهِ
وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْن
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَّمْ تَغْفِرْلَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ
رَبَّنَا ءَاتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
رَبَّنَا ءَاتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
Oleh. الفاضل الأستاذ محمد نجيب
Saudaraku, dalam sebuah hadits Nabi Muhammad memprediksi adanya dua
fenomena yang menjadi pra-kondisi menjelang diutusnya Imam Mahdi ke
tengah ummat. Pertama, gejala sosial berupa perselisihan antar-manusia
dan kedua, gejala alam berupa gempa-gempa yang berdatangan
silih-berganti.
أُبَشِّرُكُمْ بِالْمَهْدِيِّ يُبْعَثُ فِي أُمَّتِي عَلَى اخْتِلَافٍ مِنْ النَّاسِ
وَزَلَازِلَ فَيَمْلَأُ الْأَرْضَ قِسْطًا وَعَدْلًا كَمَا مُلِئَتْ جَوْرًا وَظُلْمًا
“Aku kabarkan berita gembira mengenai Al-Mahdi yang diutus Allah ke tengah ummatku ketika banyak terjadi perselisihan antar-manusia dan gempa-gempa. Maka ia akan memenuhi bumi dengan keadilan dan kejujuran sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kesewenang-wenangan dan kezaliman.” (HR Ahmad)
وَزَلَازِلَ فَيَمْلَأُ الْأَرْضَ قِسْطًا وَعَدْلًا كَمَا مُلِئَتْ جَوْرًا وَظُلْمًا
“Aku kabarkan berita gembira mengenai Al-Mahdi yang diutus Allah ke tengah ummatku ketika banyak terjadi perselisihan antar-manusia dan gempa-gempa. Maka ia akan memenuhi bumi dengan keadilan dan kejujuran sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kesewenang-wenangan dan kezaliman.” (HR Ahmad)
Sebagian ulama menggolongkan tanda Kiamat
berupa diutusnya Imam Mahdi ke tengah ummat sebagai ”Tanda Penghubung”
antara tanda-tanda kecil Kiamat dengan tanda-tanda besar Kiamat.
Artinya, kedatangan Imam Mahdi tidak termasuk tanda-tanda kecil Kiamat
namun tidak juga digolongkan ke dalam tanda-tanda besar Kiamat.
Kedatangan Imam Mahdi mengindikasikan telah tuntas munculnya tanda-tanda
kecil Kiamat yang sangat banyak dan sebagian besar datang terlebih
dahulu. Dan pada saat yang sama kedatangan Imam Mahdi menandakan sudah
dekatnya akan munculnya tanda-tanda besar Kiamat yang datang belakangan
dan berjumlah sepuluh.
Para ulama telah membagi tanda-tanda
Kiamat ke dalam dua kelompok. Ada tanda-tanda kecil Kiamat dan
tanda-tanda besar Kiamat. Tanda-tanda kecil berjumlah sangat banyak dan
umumnya datang lebih awal. Sedangkan tanda-tanda besar datang belakangan
dan berjumlah sepuluh. Tanda kecil yang paling awal berupa ”diutusnya
Nabi Muhammad ke muka bumi.” Semenjak peristiwa sangat agung itu
terjadi, dunia menyaksikan bermunculannya aneka tanda-tanda kecil Kiamat
berikutnya. Hingga dewasa ini sudah banyak sekali tanda-tanda kecil
Kiamat yang di-nubuwwah-kan (diprediksi) oleh Nabi Muhammad telah
menjadi realita. Di antara tanda-tanda kecil Kiamat tersebut ialah:
1. Bila manusia mulai membunuh (meninggalkan) sholat
2. Bila sifat amanah telah lenyap
4. Bila manusia memakan riba
5. Bila risywah (praktek suap) merajalela
6. Bila bangunan-bangunan tinggi pencakar langit bermunculan
7. Bila manusia memperturutkan hawa-nafsu
8. Bila manusia menjual dien (agamanya) untuk membeli dunia
9. Bila menumpahkan darah dianggap perkara ringan
10. Bila perilaku lemah-lembut dianggap sebagai sebuah kehinaan
11. Bila berlaku zalim menjadi suatu kebanggaan
12. Bila para pemimpin dan pembesar merupakan orang paling buruk
13. Dan bila para pembantu dan orang-orang kepercayaan pemimpin merupakan orang-orang fasiq
14. Bila para cendikiawannya merupakan orang-orang fasiq
15. Bila kezaliman merajalela
16. Bila thalaq (perceraian) banyak terjadi
17. Bila muncul fenomena kematian mendadak
18. Bila mushaf Al-Qur’an dicetak dengan ornamentasi yang indah-indah
19. Bila masjid dibangun megah-megah
20. Bila mimbar-mimbar masjid dibuat tinggi
21. Bila hati manusia menjadi kesat
22. Bila banyak perjanjian dan transaksi dilanggar secara sepihak
23. Bila peralatan musik banyak dibunyikan
24. Bila khumur (aneka jenis khamr) banyak diminum
25. Bila zina merajalela
26. Bila pengkhianat diberi kepercayaan, dijadikan pemimpin
27. Bila orang yang amanah dianggap pengkhianat
28. Bila istri berpartisipasi dalam bisnis suami karena cinta akan dunia
29. Bila salam hanya diucapkan kepada orang yang dikenal
30. Bila pasar-pasar (mall, plaza, hypermarket) muncul berdekatan
31. Bila manusia mengenakan baju domba sebagai penutup hati serigala
32. Bila hati manusia lebih busuk daripada bangkai
33. Bila manusia sudah berkata: ”Tidak ada Imam Mahdi.”
Tanda-tanda di atas hanya merupakan sebagian saja dari seluruh
tanda-tanda kecil Kiamat. Bila kita kaitkan dengan realitas kondisi
masyarakat dunia dewasa ini, jelas terlihat bahwa seluruh tanda-tanda
kecil di atas telah menjadi kenyataan. Dan bila kita buka kitab para
ulama mengenai tanda-tanda kecil Kiamat, lalu kita membacanya satu per
satu, hampir pasti di dalam hati kita akan berkomentar: ”Waduh, yang ini
sudah…. yang ini juga sudah…!”
Maka, saudaraku, perlu kita
sadari bahwa dunia benar-benar telah mencapai usia senja. Kemunculan
tanda-tanda kecil hampir tuntas seluruhnya, maka itu berarti kita sudah
harus bersiap-siaga menyongsong datangnya tanda-tanda besar Kiamat. Dan
jangan lupa, sebagian ulama mengatakan bahwa tanda besar pertama, yaitu
keluarnya Dajjal, tidak akan terjadi sebelum munculnya tanda penghubung
antara tanda-tanda kecil dengan tanda-tanda besar Kiamat. Tanda
penghubung itu ialah diutusnya seorang lelaki dari keturunan Nabi
Muhammad yang akan memenuhi dunia dengan keadilan dan kejujuran setelah
dunia diselimuti dengan kezaliman dan kesewenang-wenangan. Lelaki itulah
yang dikenal sebagai Imam Mahdi.
لَوْ لَمْ يَبْقَ مِنْ الدُّنْيَا إِلَّا يَوْمٌ لَطَوَّلَ اللَّهُ ذَلِكَ الْيَوْمَ حَتَّى يَبْعَثَ فِيهِ
رجل مِنْ أَهْلِ بَيْتِي يُوَاطِئُ اسْمُهُ اسْمِي وَاسْمُ أَبِيهِ اسْمُ أَبِي
يَمْلَأُ الْأَرْضَ قِسْطًا وَعَدْلًا كَمَا مُلِئَتْ ظُلْمًا وَجَوْرًا
“Andaikan dunia tinggal sehari sungguh Allah akan panjangkan hari tersebut sehingga diutus padanya seorang lelaki dari ahli baitku namanya serupa namaku dan nama ayahnya serupa nama ayahku. Ia akan penuhi bumi dengan kejujuran dan keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kezaliman dan penganiayaan.”(HR Abu Dawud)
رجل مِنْ أَهْلِ بَيْتِي يُوَاطِئُ اسْمُهُ اسْمِي وَاسْمُ أَبِيهِ اسْمُ أَبِي
يَمْلَأُ الْأَرْضَ قِسْطًا وَعَدْلًا كَمَا مُلِئَتْ ظُلْمًا وَجَوْرًا
“Andaikan dunia tinggal sehari sungguh Allah akan panjangkan hari tersebut sehingga diutus padanya seorang lelaki dari ahli baitku namanya serupa namaku dan nama ayahnya serupa nama ayahku. Ia akan penuhi bumi dengan kejujuran dan keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kezaliman dan penganiayaan.”(HR Abu Dawud)
Lalu, bilakah Imam
Mahdi bakal dihadirkan Allah ke tengah ummat? Hadits di awal tulisan
inilah yang cukup jelas memberikan indikasi kedekatan jadwal
kehadirannya:
أُبَشِّرُكُمْ بِالْمَهْدِيِّ يُبْعَثُ فِي أُمَّتِي عَلَى اخْتِلَافٍ مِنْ النَّاسِ
وَزَلَازِلَ فَيَمْلَأُ الْأَرْضَ قِسْطًا وَعَدْلًا كَمَا مُلِئَتْ جَوْرًا وَظُلْمًا
“Aku kabarkan berita gembira mengenai Al-Mahdi yang diutus Allah ke tengah ummatku ketika banyak terjadi perselisihan antar-manusia dan gempa-gempa. Maka ia akan memenuhi bumi dengan keadilan dan kejujuran sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kesewenang-wenangan dan kezaliman.” (HR Ahmad)
وَزَلَازِلَ فَيَمْلَأُ الْأَرْضَ قِسْطًا وَعَدْلًا كَمَا مُلِئَتْ جَوْرًا وَظُلْمًا
“Aku kabarkan berita gembira mengenai Al-Mahdi yang diutus Allah ke tengah ummatku ketika banyak terjadi perselisihan antar-manusia dan gempa-gempa. Maka ia akan memenuhi bumi dengan keadilan dan kejujuran sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kesewenang-wenangan dan kezaliman.” (HR Ahmad)
Bila dunia telah dihiasi dengan dua
fenomena nyata, yaitu fenomena sosial berupa perselisihan antar-manusia
yang sangat tampak dan fenomena alam yaitu banyaknya gempa, maka itu
berarti dekatnya kehadiran Imam Mahdi ke tengah ummat. Sedangkan kedua
fenomena tersebut dewasa ini sudah sangat tampak. Perselisihan
antar-manusia dewasa ini sudah sangat memprihatinkan. Sesama pendukung
ideologi sekuler atau demokrasi berselisih. Sesama anggota organisasi,
gerakan, partai Islam berselisih. Demikian pula dengan fenomena gempa.
Begitu dahsyat terjadi belakangan ini. Sehingga diberitakan bahwa
sepanjang bulan Oktober 2009 ini di Indonesia saja telah terjadi
sebanyak 54 gempa…!! Bagi Anda yang tertarik akan hal ini silahkan lihat
situs www.USGS.com.
Situs semacam BMG milik AS itu melaporkan setiap gempa yang terjadi di
berbagai titik di seluruh dunia lengkap dengan info skala richter-nya.
Anda akan terkejut mendapati fakta bahwa sekitar lima hingga sepuluh
tahun belakangan ini frekuensi gempa meningkat secara signifikan..!!
Maka, saudaraku, marilah kita siapkan diri-diri dan keluarga-keluarga
kita menyongsong kehadiran Al-Mahdi. Pengertiannya adalah mari kita
bersiap untuk segera mematuhi perintah Rasulullah dalam kaitan dengan
kehadirannya.
فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَبَايِعُوهُ وَلَوْ حَبْوًا عَلَى الثَّلْجِ فَإِنَّهُ خَلِيفَةُ اللَّهِ الْمَهْدِيُّ
“Ketika kalian melihatnya (kehadiran Imam Mahdi), maka berbai’at-lah dengannya walaupun harus merangkak-rangkak di atas salju karena sesungguhnya dia adalah Khalifatullah Al-Mahdi.” (HR Abu Dawud)
“Ketika kalian melihatnya (kehadiran Imam Mahdi), maka berbai’at-lah dengannya walaupun harus merangkak-rangkak di atas salju karena sesungguhnya dia adalah Khalifatullah Al-Mahdi.” (HR Abu Dawud)
Saudaraku, berdasarkan hadits di atas, kita ummat Islam diperintahkan
untuk bersegera bergabung ke dalam barisan Al-Mahdi ketika ia telah
hadir. Lalu ungkapan walaupun harus merangkak-rangkak di atas salju
mengisyaratkan bahwa hal itu tidak bakal mudah dilaksanakan. Boleh jadi
ketika hari itu tiba media-media kuffar menjuluki pemimpin ummat
tersebut sebagai the world’s number one terrorist….! Akankah kita turut
mencapnya sebagai teroris, padahal Nabi menyuruh kita bergabung
bersamanya? Atau kita akan tetap mematuhi arahan Rasulullah untuk
ber-bai’at dengannya, walaupun dunia menuduhnya sebagai teroris?
Saudaraku, marilah kita tingkatkan iman, ilmu dan amal kita agar pada
hari itu kita tidak termasuk fihak yang salah registrasi. Oleh
karenanya, walaupun perselisihan antar manusia serta gempa merupakan
perkara yang tidak kita sukai, namun Nabi menyebutnya sebagai ”kabar
gembira”. Sebab bersamaan dengan itu ummat Islam akan memiliki pemimpin
yang legitimasinya langsung datang dari Allah dan RasulNya. Sedangkan
kehadirannya justru merupakan awal beralihnya dunia dari lembaran
sejarah penuh kesewenang-wenangan dan kezaliman menuju peradaban penuh
keadilan dan kejujuran.
Saudaraku, pilihan ada di tangan anda.
Apakah Anda akan mempedulikan tanda-tanda akhir zaman dengan semangat
mengokohkan iman ataukah sekedar mengamatinya sebagai fenomena-fenomena
sosial dan natural yang hanya dijelaskan sebatas penjelasan ilmiah tanpa
kaitan dengan iman, petunjuk serta wahyu Ilahi?
فَهَلْ يَنْظُرُونَ إِلَّا السَّاعَةَ أَنْ تَأْتِيَهُمْ بَغْتَةً فَقَدْ
جَاءَ أَشْرَاطُهَا فَأَنَّى لَهُمْ إِذَا جَاءَتْهُمْ ذِكْرَاهُم
“Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan hari kiamat (yaitu) kedatangannya kepada mereka dengan tiba-tiba, karena sesungguhnya telah datang tanda-tandanya. Maka apakah faedahnya bagi mereka kesadaran mereka itu apabila hari kiamat sudah datang?” (QS Muhammad ayat 18)
جَاءَ أَشْرَاطُهَا فَأَنَّى لَهُمْ إِذَا جَاءَتْهُمْ ذِكْرَاهُم
“Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan hari kiamat (yaitu) kedatangannya kepada mereka dengan tiba-tiba, karena sesungguhnya telah datang tanda-tandanya. Maka apakah faedahnya bagi mereka kesadaran mereka itu apabila hari kiamat sudah datang?” (QS Muhammad ayat 18)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan